Refleksi 35 Tahun Halmahera Tengah: Menyusun Masa Depan yang Cerah

Oleh: dr. Akbar Kapissa Baharsyah ( Residen Bedah Fakultas Kedokteran UNHAS/ Ex Direktur Lembaga Kesehatan HMI Cabang Makassar Timur)

COGOIPA.ONLINE- Tahun ini Halmahera Tengah memasuki usia 35 tahun. Usia yang cukup matang untuk sebuah daerah memaknai perjalanan, menilai capaian, dan menentukan prioritas ke depan. Dalam rentang lebih dari tiga dekade, Halmahera Tengah telah bergeser dari wilayah administratif yang tenang menjadi salah satu pusat pertumbuhan tercepat di Maluku Utara. Weda kini menjadi simpul industri nasional, dan kawasan pesisir Patani, Sagea, Lelilef, hingga Kobe merasakan denyut pembangunan yang semakin kuat.

Namun pembangunan tidak hanya soal bertambahnya bangunan, kawasan tambang, dan infrastruktur fisik. Pembangunan sejati adalah ketika masyarakat merasakan dampak langsung dalam bentuk layanan dasar yang semakin kuat, akses kesehatan yang semakin mudah, dan kesempatan pendidikan yang makin terbuka. Di ulang tahun ke-35 ini, refleksi paling penting bagi Halmahera Tengah adalah sederhana: apakah pembangunan telah benar-benar meningkatkan kualitas hidup masyarakat ?

Membangun Sistem Kesehatan yang Mandiri

Pertumbuhan industri di Weda membawa manfaat ekonomi dan tenaga kerja, tetapi juga menghadirkan tantangan baru: meningkatnya risiko kecelakaan kerja, penyakit akibat paparan lingkungan, serta kebutuhan layanan gawat darurat industri yang memadai. Ini adalah konsekuensi logis sebuah kota industri. Sayangnya, sebagian kasus gawat darurat masih harus dirujuk keluar daerah karena keterbatasan fasilitas dan ketersediaan tenaga spesialis.

Dalam konteks ini, penguatan RSUD Weda adalah keniscayaan. Rumah sakit ini tidak lagi bisa dipandang sebagai fasilitas pelayanan dasar, tetapi sebagai garda depan keselamatan publik dan industri.

Untuk menjawab kebutuhan tersebut, RSUD Weda harus segera:

1. Naik kelas menjadi Rumah Sakit Tipe C, dengan layanan spesialis dasar dan penunjang diagnostik lebih yang kuat.

2. Berstatus BLUD, agar pengelolaan keuangan dan SDM lebih fleksibel dan responsif.

Selain itu, ada agenda strategis lain yang tidak kalah penting: RSUD Weda harus mengambil peran dalam pemeriksaan kesehatan pekerja tambang (medical check-up).

Selama ini pekerja industri menjalani MCU di luar wilayah, bahkan di fasilitas swasta di Ternate atau di klinik tertentu. Ini bukan hanya soal hilangnya potensi ekonomi layanan, tetapi juga soal hilangnya data kesehatan pekerja dari tangan pemerintah daerah. Padahal data kesehatan pekerja industri sangat penting untuk: pemetaan risiko penyakit akibat kerja dan lingkungan, perencanaan layanan kesehatan industri, proteksi keselamatan jangka panjang pekerja, kebijakan kesehatan berbasis bukti, dan mitigasi risiko kesehatan masyarakat.

Jika data kesehatan pekerja hanya tersimpan di klinik swasta, maka daerah kehilangan pijakan strategis dalam merancang sistem kesehatan industri yang komprehensif.

Karena itu RSUD Weda harus menjadi pusat MCU industri, bekerja sama dengan perusahaan, dan membangun unit layanan kesehatan kerja yang profesional. Momentum industri harus menjadi penopang penguatan layanan kesehatan pemerintah — bukan meninggalkannya di belakang.

Pabrik membutuhkan sistem kesehatan yang kuat; masyarakat membutuhkan rasa aman. RSUD yang lebih siap adalah fondasi keduanya.

Memperkuat Sekolah dan Mempercepat Mobilitas Pendidikan

Data BPS 2024 menunjukkan:

- 17,9% warga Halmahera Tengah masih tidak/belum sekolah

- 7,5% belum tamat SD

- Hanya 8,83% masyarakat mengenyam pendidikan tinggi

Angka ini memberikan gambaran bahwa pembangunan SDM masih menjadi pekerjaan besar. Kita tidak bisa membiarkan generasi muda tumbuh di wilayah yang kaya sumber daya namun belum maksimal memanfaatkan peluang pendidikan.

Di sisi lain, Pemerintah Daerah Halmahera Tengah telah menunjukkan komitmen melalui program beasiswa putra daerah, termasuk bagi pelajar yang menempuh pendidikan kesehatan, teknik, dan pendidikan tinggi lainnya. Ini langkah strategis yang tepat dan harus diteruskan

Ke depan, program beasiswa perlu dipadukan dengan:

- sistem ikatan dinas agar lulusan kembali mengabdi,

- peningkatan kualitas sekolah di desa dan pesisir,

- dukungan asrama pelajar daerah,

- dan kemitraan pendidikan vokasi dengan industri tambang dan smelter

Industri yang besar membawa mobilitas ekonomi, tetapi mobilitas sosial hanya dapat dicapai melalui pendidikan.

Sinergi Dua Pilar: Sehat dan Cerdas 

Kesehatan dan pendidikan saling menguatkan. Masyarakat yang sehat lebih siap belajar, sementara masyarakat yang terdidik lebih mampu menjaga kesehatan dan memimpin pembangunan.

Jika Halmahera Tengah ingin menjadi daerah yang maju secara berkelanjutan, maka dua prioritas besar ke depan harus ditegakkan:

1. Mempercepat transformasi layanan kesehatan

     - RSUD Weda naik menjadi tipe C

     - RSUD berstatus BLUD

    - RSUD menjadi pusat MCU industri   

    - Penguatan layanan emergensi dan spesialis

2. Memperluas kesempatan Pendidikan

  - Memperkuat beasiswa putra daerah

   - Peningkatan kualitas sekolah negeri

   - Vokasi berbasis kebutuhan industri


Tiga puluh lima tahun Halmahera Tengah adalah perjalanan yang membanggakan. Namun langkah ke depan membutuhkan fokus pada kualitas manusia: sehat, cerdas, dan berdaya saing.

Dengan rumah sakit yang kuat dan sekolah yang bermutu, Halmahera Tengah tidak hanya menjadi pusat industri — tetapi menjadi pusat kehidupan yang maju dan manusiawi.

Selamat Hari Jadi ke-35 Kabupaten Halmahera Tengah. Mari terus membangun Halteng sebagai rumah yang melindungi kesehatan warganya, dan sekolah yang membuka masa depan anak-anaknya.(*)

Lebih baru Lebih lama