COGOIPA.ONLINE JOGJA- Ikatan Keluarga Mahasiswa Pelajar Halmahera Tengah (IKEMAP Halteng) Yogyakarta memperingati hari jadinya yang ke-14 pada Senin, 27 Oktober 2025. Momentum ini menjadi refleksi perjalanan panjang organisasi yang berdiri sejak 28 Oktober 2011 yang bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda, serta ajang memperkuat komitmen mahasiswa Halmahera Tengah di perantauan terhadap pelestarian alam dan budaya lokal.
Perayaan yang digelar di Yogyakarta ini mengusung tema “Jaga Alam, Jaga Budaya dari Cengkeraman Industrialisasi untuk Generasi”, yang menggambarkan keprihatinan sekaligus tekad mahasiswa dalam merespons berbagai persoalan lingkungan dan budaya yang dihadapi masyarakat Halmahera Tengah akibat laju industrialisasi.
Acara dihadiri oleh Presiden IKEMAP Halteng-Yogyakarta, Ishak Abidin, yang memimpin prosesi pemotongan tumpeng sebagai simbol rasa syukur atas 14 tahun eksistensi organisasi. Turut hadir pula Dewan Penasehat Organisasi (DPO) IKEMAP), anggota aktif, serta sejumlah alumni yang kini berkiprah di berbagai bidang.
Dalam sambutannya, Presiden IKEMAP Halteng-Yogyakarta, Ishak Abidin, menegaskan pentingnya menjaga semangat persaudaraan dan kepedulian terhadap tanah kelahiran di tengah derasnya arus modernisasi.
“Empat belas tahun bukan hanya tentang usia organisasi, tetapi tentang perjalanan belajar, berjuang, dan berbakti. Menjaga alam dan budaya berarti menjaga masa depan generasi Halmahera Tengah,” ujar Ishak Abidin.
Salah satu agenda utama dalam perayaan ini adalah diskusi reflektif bertajuk
“Jaga Alam, Jaga Budaya dari Cengkeraman Industrialisasi untuk Generasi”, menghadirkan Akademisi dan pegiat lingkungan Masri Anwar sebagai narasumber utama.
Dalam paparannya, Masri menyoroti pentingnya peran mahasiswa sebagai penjaga kesadaran ekologis dan pelestari budaya daerah di tengah ekspansi industri yang kian masif.
“Kerusakan alam adalah kerusakan pengetahuan. Jika hutan hilang, maka hilang pula jejak nilai dan kebijaksanaan lokal yang diwariskan oleh leluhur,” ungkapnya.
Diskusi berlangsung dinamis dengan partisipasi aktif dari para peserta yang menyoroti tantangan pembangunan di Halmahera Tengah, mulai dari isu lingkungan, eksploitasi sumber daya alam, hingga upaya memperkuat nilai budaya di tengah industrialisasi.
Kegiatan kemudian ditutup dengan doa bersama dan ramah tamah antaranggota. Momen kebersamaan tersebut menjadi peneguh komitmen IKEMAP Halteng-Yogyakarta untuk terus hadir sebagai wadah pembinaan, solidaritas, dan pengabdian bagi generasi muda Halmahera Tengah di Yogyakarta dan di seluruh Indonesia.(*)
