Warga Desa Wailegi Kecamatan Patani Induk Tolak Keras Pengelolaan Pulo Moor oleh PT. IWIP

 

COGOIPA.ONLINE– Warga Desa Wailegi bersama masyarakat Kecamatan Patani Induk menegaskan penolakan tegas terhadap rencana pengelolaan Pulo Moor oleh PT. Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP). (11/052025)

Penolakan ini disepakati dalam pertemuan terbuka yang digelar di Desa Wailegi pada Kamis (8/5/2025), setelah sebelumnya Bupati Halmahera Tengah, Ikram Sangaji, menginisiasi kunjungan mendadak ke pulau tersebut atas permintaan Direktur PT. IWIP, Mr. Kevin.  

Kronologi bermula ketika Bupati Ikram Malan Sangaji mengundang Camat Patani Induk dan lima kepala desa untuk mendampinginya berkunjung ke Pulo Moor. Dalam pertemuan singkat itu, Ikram Malan Sangaji menyampaikan pesan dari Mr Kevin bahwa pulau tersebut harus dikelola PT.IWIP.

"Pulau ini harus di kelolah oleh PT. IWIP, saya kesini Mr. Kevin perintah untuk bilang ke Pak Camat dan Pak Kades. Samua ini serahkan di masyarakat saja, kalo masyarakat tara mau saya tara paksa". 

Meski ia menyatakan tidak akan memaksa jika masyarakat menolak, kunjungan itu justru memicu reaksi keras dari warga.  

Sebelum pertemuan resmi digelar, pemuda Wailegi telah mengadakan rapat semi-konsolidasi bersama pemuda Desa Kipai. Mereka mendesak pemerintah kecamatan dan kepala desa untuk menolak segala bentuk kerja sama dengan PT. IWIP.  

Pada pertemuan terbuka 8 Mei, warga Wailegi termasuk pemilik lahan di Pulo Moor bersama tetua adat dan perwakilan desa sekitar membahas sejarah, nilai budaya, serta hak hidup masyarakat Patani yang terikat dengan pulau tersebut. Cerita para tetua kampung tentang makna Pulo Moor bagi identitas orang Patani menguatkan tekad warga untuk mempertahankannya.  

Setelah diskusi berdurasi tiga jam, seluruh pihak termasuk perwakilan kecamatan, aparat desa, dan undangan—sepakat menolak mutlak segala bentuk pengelolaan, kontrak, atau tawaran kompensasi dari PT. IWIP dan Pemerintah Halmahera Tengah.  

Warga menyatakan kesiapan untuk melawan jika ada upaya pemaksaan. 

"Kami akan bertahan, apa pun risikonya. Pulo Moor adalah ruang hidup terakhir orang Patani," tegas pernyataan bersama warga. (*)

Sumber: Facebook (Perpusjal Patani)

Baca Juga:KSL FAGOGORU CUP II Digelar di Desa Kluting Jaya dengan Total Bonus Rp 100 Juta 

Lebih baru Lebih lama