![]() |
Koleksi Foto cogoipa.online: Aktivitas Nelayan di Desa Lelilef berdekatan langsung dengan industri pertambangan PT.IWIP |
COGOIPA.ONLINE- Hasil Riset Nexus3 dan Universitas Tadulako tentang Logam Berbahaya pada Ikan dan Darah Manusia di Teluk Weda Dapat Respon Publik di Maluku Utara. (29 Mei 2025)
IKAPeRIK Maluku Utara, INSPIKANI, MALUT POTS, Pemprov Malut, dan HNSI menggelar Dialog Publik bertajuk "Logam Berat: Ancaman Nyata PT. IWIP di Laut Halmahera". Hadir sebagai pembicara:
- Prof. Dr. M. Janib Achmad (Ketua DPD ISPIKANI Maluku Utara),
- Fauji Momole (Plt. Kepala Dinas Perikanan Maluku Utara),
- Perwakilan HNSI.
Dialog berlangsung hampir dua jam, dengan diskusi mendalam antara pembicara dan audiens mengenai hasil riset tersebut.
Dr. Ramdani Salam, akademisi Universitas Khairun Ternate yang terlibat langsung dalam riset, menyatakan.
"Saya bersama Nexus3 dan Universitas Tadulako turun ke lapangan, khususnya di Desa Lelilef dan Gemaf."
Ia menjelaskan, merkuri tidak hanya digunakan di pertambangan emas, tetapi juga di pembakaran batubara.
"Pembangkit listrik berbahan bakar batubara juga menghasilkan merkuri. Meski jumlahnya kecil, akumulasinya bisa berbahaya. Merkuri yang masuk ke hewan kecil akan terus menumpuk saat dimakan hewan besar, lalu menyebar ke rantai makanan lainnya."
Lebih lanjut, ia memaparkan temuan di Desa Gemaf.
"Sampel darah ibu rumah tangga mengandung lebih banyak logam berat dibandingkan buruh perusahaan yang baru dua tahun tinggal di lingkar tambang. Ini karena ibu rumah tangga lebih sering berinteraksi dengan air. Dari dua desa, Gemaf lebih terpapar daripada Lelilef. Total sampel darah yang diambil: 23 warga Gemaf dan 23 warga Lelilef."(*)
Baca Juga: Aksi AMAN-Maba Sangaji Desak Kemenkumham Malut Dukung Pembebasan 11 Tahanan Politik