Munadi Kilkoda Wakil Ketua DPRD Halteng Minta DLH Tanggapi Serius Hasil Riset Pencemaran Lingkungan di Teluk Weda

Koleksi Foto Munadi Kilkoda, Wakil Ketua DPRD HALTENG 

COGOIPA.ONLINE– Hasil riset ilmiah yang dilakukan oleh kelompok civil society, termasuk kampus dan NGO, mengenai pencemaran lingkungan di sekitar kawasan tambang Teluk Weda memantik respons dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Halmahera Tengah. Namun, tanggapan DLH  di salah satu media online cenderung membantah tanpa dasar justru menuai kritik dari berbagai pihak. (30/05/2025)

Munadi Kilkoda Wakil Ketua DPRD Halmahera Tengah menyayangkan sikap DLH yang dinilai tidak proporsional dalam merespons temuan riset Nexus3foundation dan Universitas Tadulako terkait logam berat yang berada di tubuh ikan dan darah manusia. Padahal, hasil penelitian itu bisa menjadi masukan berharga untuk meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum terhadap perusahaan yang diduga melakukan pelanggaran.  

"DLH seharusnya berterima kasih ada riset independen seperti ini. Justru ini membantu tugas mereka dalam mengawasi dan menindak pelaku perusakan lingkungan," ujarnya.  

Ia juga menegaskan bahwa sampel air dan ikan yang diteliti dalam riset tersebut diambil langsung dari perairan Teluk Weda, bukan dari luar daerah. 

"Kadis DLH sebaiknya membaca laporan lengkapnya, bukan hanya berita sepenggal, agar tidak salah paham," tambahnya.  

Hasil riset tersebut mengkonfirmasi kekhawatiran masyarakat akan menurunnya daya dukung lingkungan di sekitar kawasan tambang. 

"Secara kasat mata saja, kerusakan sudah terlihat. Riset ini memperkuat temuan itu," ungkapnya.  

Ia mengkritik pernyataan DLH yang terkesan defensif dan tidak serius menangani masalah lingkungan. 

"Selama ini, DLH lebih sering membantah laporan masyarakat daripada bertindak. Ini berbahaya karena memberi kesan pembiaran terhadap kerusakan lingkungan," tegasnya.  

Sebagai solusi, ia meminta DLH tidak perlu berdebat di media, melainkan segera menindaklanjuti laporan riset tersebut. 

"Jika kewenangan mereka terbatas, harus ada koordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat. Ini menyangkut keselamatan warga dan ekosistem," katanya.  

Selain itu, ia menyarankan agar pemerintah melakukan riset independen jika masih meragukan hasil temuan sebelumnya. 

"Yang penting, jangan diam saja. Ambil langkah nyata sebelum kerusakan semakin parah," pungkasnya.  

Hasil riset terbaru Nexus3foundation dan Universitas Tadulako menunjukkan adanya indikasi pencemaran logam berat di perairan Teluk Weda, yang berpotensi membahayakan kesehatan masyarakat dan kelestarian lingkungan. (*)

Baca Juga:Wakil Ketua DPRD Halteng Ingatkan DKP Pakai Prosedur UU untuk Tindak Pihak Penyebab Pencemaran, Bukan Masyarakat Nelayan

Lebih baru Lebih lama